Pelatihan- Juru Ikat/Rigger

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) memiliki beberapa skema sertifikasi untuk profesi, salah satunya adalah profesi Juru Ikat. Profesi ini berhubungan dengan keterampilan di bidang pengikatan, terutama dalam konteks pekerjaan seperti pengikatan bahan bangunan, produk logistik, dan lainnya. Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pekerja dalam bidang ini memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Berikut adalah contoh silabus pelatihan dan sertifikasi untuk bidang Juru Ikat yang dapat digunakan oleh lembaga pelatihan atau calon peserta:

  1. Tujuan Pelatihan
    Meningkatkan keterampilan praktis dan pengetahuan teknis dalam pengikatan.
    Menyediakan pemahaman tentang prosedur keselamatan kerja.
    Mempersiapkan peserta untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh BNSP.
    Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pekerjaan pengikatan.
  2. Unit Kompetensi
    Pelatihan untuk Juru Ikat melibatkan beberapa unit kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta. Beberapa unit kompetensi tersebut antara lain:

Unit 1: Persiapan alat dan bahan untuk pengikatan.
Unit 2: Teknik pengikatan yang aman dan sesuai standar.
Unit 3: Penggunaan alat pengikat sesuai dengan jenis barang.
Unit 4: Pengecekan dan pengujian hasil pengikatan.
Unit 5: Penerapan prosedur keselamatan kerja dalam pengikatan.
Unit 6: Pemeliharaan alat pengikat.

  1. Materi Pelatihan
    a. Teori:

Pengertian dan pentingnya pengikatan dalam pekerjaan (seperti pengikatan bahan bangunan, barang dalam transportasi, dll).
Standar keamanan dan keselamatan kerja.
Jenis-jenis alat pengikat (seperti tali, kawat, selang plastik, dll) dan kegunaannya.
Proses dan teknik pengikatan yang benar (cara mengikat dengan kuat dan aman).
Penanganan dan pengujian hasil ikatan.
Pengertian dan penerapan SOP (Standard Operating Procedure) dalam pekerjaan pengikatan.
b. Praktik:

Demonstrasi dan latihan penggunaan alat pengikat.
Praktek pengikatan dengan berbagai bahan dan produk.
Simulasi pengujian ketahanan ikatan.
Penerapan teknik pengikatan pada produk yang berbeda (misalnya: kayu, logam, kardus, dll).
Simulasi penanganan dan pelaporan kecelakaan atau kerusakan yang terjadi akibat pengikatan yang salah.

  1. Durasi Pelatihan
    Pelatihan untuk bidang Juru Ikat dapat berlangsung sekitar 5 hingga 7 hari tergantung pada tingkat keahlian yang ingin dicapai serta jumlah peserta. Durasi ini termasuk teori, praktik, serta ujian kompetensi.
  2. Metode Pelatihan
    Presentasi Teori: Penyampaian materi oleh instruktur yang berkompeten.
    Demonstrasi: Instruktur menunjukkan cara penggunaan alat dan teknik pengikatan yang benar.
    Praktik Mandiri: Peserta melakukan praktik pengikatan dengan bimbingan dari instruktur.
    Simulasi: Pengujian kemampuan peserta dalam kondisi nyata (misalnya, mengikat bahan dengan berbagai tingkat kesulitan).
    Evaluasi: Ujian teori dan praktik untuk menilai kompetensi peserta.
  3. Persyaratan Peserta
    Minimal usia 18 tahun.
    Lulusan pendidikan minimal SMP/SMA (tergantung persyaratan dari lembaga pelatihan).
    Mempunyai pengetahuan dasar tentang keselamatan kerja dan penggunaan alat-alat dasar.
    Tidak ada pengalaman kerja sebelumnya dalam pengikatan masih dapat mengikuti pelatihan.
  4. Sertifikasi
    Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan menjalani ujian kompetensi yang dilakukan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang diakreditasi oleh BNSP. Peserta yang lulus ujian akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi sebagai Juru Ikat yang diakui oleh BNSP, yang memungkinkan mereka untuk bekerja di berbagai industri yang membutuhkan keterampilan pengikatan.
  5. Materi Ujian
    Ujian sertifikasi biasanya terdiri dari:

Ujian Teori: Soal pilihan ganda atau essai mengenai pengikatan, prosedur keselamatan, dan teknik yang tepat.
Ujian Praktik: Melakukan pengikatan dalam simulasi kondisi kerja yang diawasi oleh asesor.
Pelatihan dan sertifikasi di bidang Juru Ikat ini memastikan bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan yang kompeten dan memenuhi standar industri yang dapat mendukung produktivitas serta keselamatan kerja.

Scroll to Top